Kayanya, pikiran orang-orang ketika mereka memuji sesuatu atau seseorang adalah karena mereka kagum dan ingin seperti orang tersebut (meski ada sebagian orang yang berusaha untuk seperti itu dan ada juga yang hanya ‘ingin’ tapi tidak menggapainya).
Di sini, aku gak berniat untuk mengatakan bahwasanya gak boleh muji orang, no! Aku hanya bermaksud untuk berbagi tentang pengalamanku karena sering memuji orang lain baik secara langsung atau secara tidak langsung (benih-benih gosip :)). Ini bukan kisah tentang bagaimana pujian itu membawa kebahagian, tapi bagaimana pada akhirnya pujian itu mematahkan semua ekspektasi yang ada.
Kisah kecewa penuh penyadaran.
Beberapa waktu yang lalu sebelum beberapa minggu ini, aku adalah orang yang sangat suka memuji orang lain. biasanya yang kupuji bukan hal-hal seperti ‘uh, kamu cantik, ya,” atau ‘uh, baju kamu bagus,’ atau semacamnya. Tapi yang kupuji biasanya adalah kebaikan mereka, kepandaian mereka dalam menyelasaikan sesuatu atau keramahtamahan mereka ataupun karena cara mereka membangun hubungan yang tidak merendahkan satu pihak.
Nah, problemnya aku berulang kali melakukan hal yang sama dan mengulang-ngulangnya pada banyak orang. Memang layaknya seperti fans aku selalu mengatakan kekagumanku tentang orang itu. Yang menjadi intinya adalah, setelah semua pujia-pujian yang kuberikan. Aku malah menghadapi kenyataan yang sama sekali tak menyenagkan.
Kenyataan yang membuatku menelaah diri lagi.
Karena biasanya berselang beberapa waktu setelah aku memuji-muji itu. Aku menghadapi orang yang pernah kupuji akan berbeda dari pandangangku sebelumnya. Bisa jadi karena pujianku tak seseuai realita atau bisa karena aku malah menyadari bahwa apa yang kupuji hanya bertahan sebentar. Setelah itu pujian-pujian itu luntur dan tak membuat cukup bukti.
Intinya lagi adalah jangan terlalu sering memuji karena menurutku ketika aku memuji, aku sudah melayangkan harapan pada orang tersebut. Namun harapan itu malah memperburuk keadaan ketika yang kulihat di kenyataan tidak sesuai.
Aku harus mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku harus memuji seperlunya aja tak usahlah mengangung-agungakan sampai bagaimana.
Ya mba, mending ngomong seadanya aja. Toh semua orang punya “kekurangan” dan hal yang ngeselin masing2.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya bang jalil, sekarang udah gtu. Nyesel soalnya
SukaSuka
Emang kadang beberapa orang dapet pujian tuh agak terasa jadi beban.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hooh. Mending diam2 aja
SukaSuka
Diem2 bae. Ngopi ngapa ngopi
SukaDisukai oleh 1 orang
😆😆😆😆hahhah, iya, bae apa ya?
SukaSuka
Kayanya artinya ‘aja’. ‘Diem diem aja’. Gitu
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh, haha. Iya2
SukaSuka
Memang seharusnya kita memuji seseorang sewajarnya saja. Saya jg pernah memuji orng tp pujianku tdk sprti realita.
Aku jg pernah dipuji orang pdhal pujian itu blm pantas ditujkan pd diriku.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hahhaha, kalau pujian belum pantas u diriku mah, semua org bilang gtu ya. 😅
SukaSuka